Saat menjadi Presiden Republik Indonesia, Gus Dur dua kali merombak Kabinet Persatuan Nasional. Dia sempat menunjuk Mahfud MD menjadi menteri pertahanan menggantikan Juwono Sudarsono.
Nah, Mahfud MD
pun kebingungan. Saat itu Mahfud lebih dikenal sebagai seorang
akademisi. Dia menjadi Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam
Indonesia (UII) Yogyakarta. Sama sekali tak punya latar belakang soal
pertahanan atau militer.
Mahfud sempat mengira dirinya ditunjuk jadi menteri pertanahan. Tapi ternyata Gus Dur benar-benar mengangkatnya jadi menteri pertahanan bukan pertanahan.
Mahfud MD pun menghadap Gus Dur. Dia menyatakan pertimbangannya. "Saya kan tidak berpengalaman di bidang militer dan pertahanan, Gus," kata Mahfud.
Gus Dur enteng saja menjawab. "Saya juga tidak punya pengalaman jadi presiden, bisa kok!" balasnya.
Itulah Gus Dur.
Jawaban itu membuat Mahfud mau menjadi menteri pertahanan. Dia dilantik
26 Agustus 2000 dan menjabat sampai 9 Agustus 2001. Saat Megawati naik
menjadi presiden, Mahfud digantikan Matori Abdul Djalil.
Tugas yang diberikan Gus Dur
pada Mahfud cukup berat. Salah satunya menghentikan dominasi militer
dalam perpolitikan dan mengembalikan fungsi ABRI sebagai pengayom sipil.
Gus Dur tak ingin tentara represif seperti zaman Soeharto.
sumber: Merdeka.com -
wwkkwkw... paijo
BalasHapus