Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memang tokoh yang dekat dengan para aktivis perempuan. Namun dalam pergaulan sehari-hari dengan mereka Gus Dur
juga sering bikin lelucon yang membikin para aktivis perempuan tidak
berkenan. Bahkan sampai marah besar, seperti kisah berikut ini.
Dalam suatu forum yang membahas isu kesetaraan perempuan dengan laki-laki, Gus Dur
didaulat menjadi pembicara. Tepatnya sebagai penanggap dari presentasi
aktivis perempuan yang menggambarkan masalah kesetaraan gender di
Indonesia, zaman Orde Baru, waktu itu.
"Kita sering mendengar cerita perpaduan laki-laki ideal dengan perempuan ideal," kata Gus Dur setelah dipersilakan bicara oleh moderator.
Lalu Gus Dur membayangkan, Albert Einstein kawin dengan Marilyn Monroe. "Mereka akan melahirkan anak yang otaknya cerdas seperti Eisntein, wajahnya cantik seperti Monroe," tutur Gus Dur yang membuat hadirin manggut-manggut.
"Tapi
kemungkinan lain juga bisa terjadi," sergahnya. "Mereka bisa melahirkan
anak yang otaknya seperti Monroe, wajahnya seperti Einstein," tutur Gus Dur lirih yang diikuti gemuruh tawa hadirin.
Kontan saja, lelucon Gus Dur
itu disambut tidak baik oleh aktivis perempuan yang jadi pembicara. Tak
tahan dengan ketawa hadirin berkepanjangan, dia angkat bicara.
"Inilah bentuk pelecehan terhadap perempuan. Anda semua ketawa dengan lelucon Gus Dur
yang melecehkan perempuan. Perempuan direndahkan, dianggap bodoh."
Pernyataan itu langsung menghentikan tawa hadirin, dan bikin hening.
Moderator pun mempersilakan Gus Dur bicara kembali. "Ya, biasanya lelucon itu bikin ketawa. Tapi kali ini juga bikin marah," kata Gus Dur yang mengundang tawa lagi.
Rupanya pernyataan Gus Dur ini membuat aktivis perempuan tersebut tidak tahan. Dia pun bangkit dan meninggalkan tempat duduknya.
Sumber : merdeka.com
Albert Einstein & Marilyn Monroe
Ditulis Oleh : Unknown on Selasa, 24 Desember 2013 | 04.45
Artikel Terkait
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
dilarang ketawa,
gus dur,
lawak
0 komentar:
Posting Komentar